MAKASAR ATAU MAKASSAR - AN OVERVIEW

makasar atau makassar - An Overview

makasar atau makassar - An Overview

Blog Article



Karena benteng ini bentuknya mirip penyu, kadang juga benteng ini juga dinamakan Benteng Panynyua (Penyu). Benteng ini mempunyai five Bastion, yaitu bangunan yang lebih kukuh dan posisinya lebih tinggi di setiap sudut benteng yang biasanya ditempatkan kanon atau meriam di atasnya.

In just Makassar metropolis alone, art blossoms within the regional galleries and community Areas. The thriving canvas of Road artwork, A lot of it reflecting social and political themes, paints the town with contemporary narratives, While the standard dance and puppetry performances at cultural centers keep the myriads of area stories animated and revered.

Pengunjung bisa menikmati aneka olahan seafood yang dijajakan warung-warung di pinggir pantai. Selain itu, Pantai Marbo memiliki panorama sunset yang tidak kalah menariknya dengan pantai-pantai di Makassar lainnya.

‘ – savory rice cakes steamed in coconut milk. As you delve into this savory specialty, the complexity of flavors – through the boldness of nutmeg to the warmth of galangal – tells a story of Makassar’s culinary heritage that's been simmering for generations.

Apabila Sobat Pesona ingin melihat tempat-tempat menarik di sini, Sobat Pesona dapat mengunjungi situs sejarah, berjalan-jalan menyusuri jalan setapak menuju pantai, menikmati suguhan kuliner yang menggoyang lidah, dan mengunjungi beberapa landmark arsitektur Kota Makassar yang terkenal.

Outside of the famed silver filigree from Kendari in southeastern Sulawesi, you’ll also locate batik from Manado and woodcrafts and textiles from Toraja. After darkish, noodle hawkers create along the sidewalks and market bakso

Ask for the feminine crab (it would Price tag over the male crabs), woman crabs possess the tasty crabs egg inside of them. Attempt the canton style fried noodle together with it is sort of awesome.

The adjective method of the city's title and also the eponymous ethnic group has diversified as time passes. In English, Macassarese, Makassarese, and Macassan have all been made use of,[9] although the latter is generally Utilized in the historic context of trepangers in northern Australia (the Macassan connection with Australia) and will consist of individuals not from Makassar.

Artikel ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan. Tolong bantu perbaiki artikel ini dengan menambahkan referensi yang layak. Tulisan tanpa sumber dapat dipertanyakan dan dihapus sewaktu-waktu.

Just about every corner you switch opens the door to new gastronomic pleasures. Chronicle your journey with bites of ‘

Irrespective of enough time of yr, festivities in Makassar are an enthralling affair, participating all senses and reflecting the societal heartbeat of town — exactly where traditions are not only honored but lived and where every single Pageant is really an open invitation to rejoice along with the locals.

Baru pada Tahun 1669, akhirnya dapat merata-tanahkan kota Makassar dan benteng terbesarnya, Somba Opu. Bagi Sulawesi Selatan, kejatuhan Makassar di tangan federasi itu merupakan sebuah titik balik yang berarti bahwa Bandar Niaga Makassar menjadi wilayah kekuasaan VOC, dan beberapa pasal perjanjian perdamaian membatasi dengan ketat kegiatan pelayaran antar-pulau Gowa-Tallo dan sekutunya. Pelabuhan Makassar ditutup bagi pedagang asing, sehingga komunitas saudagar hijrah ke pelabuhan-pelabuhan lain. Pada beberapa dekade pertama setelah pemusnahan kota dan bandar Makassar, penduduk yang tersisa membangun sebuah pemukiman baru di sebelah utara bekas Benteng Ujung Pandang, benteng pertahanan pinggir utara kota lama itu pada Tahun 1673 ditata ulang oleh VOC sebagai pusat pertahanan dan pemerintahan diberi nama baru Fort Rotterdam, dan ‘kota baru’ yang mulai tumbuh di sekelilingnya itu dinamakan ‘Vlaardingen’. Pemukiman itu jauh lebih kecil daripada Kota Raya Makassar yang telah dihancurkan. Pada dekade pertama seusai perang, seluruh kawasan itu dihuni tidak lebih 2.000 jiwa, pada pertengahan abad ke-18 jumlah itu meningkat menjadi sekitar 5.000 orang, setengah di antaranya berupa budak. Selama dikuasai VOC, Makassar menjadi sebuah kota yang terlupakan, maupun para penjajah kolonial pada abad ke-19 itu tak mampu menaklukkan jazirah Sulawesi Selatan yang sampai awal abad ke-twenty masih makasar jakarta timur terdiri dari lusinan kerajaan kecil yang independen dari pemerintahan asing, bahkan sering harus mempertahankan diri terhadap serangan militer yang dilakukan kerajaan-kerajaan itu. Maka, ‘Kota Kompeni’ itu hanya berfungsi sebagai pos pengamanan di jalur utara perdagangan rempahrempah tanpa hinterland bentuknya pun bukan ‘bentuk kota’, tetapi suatu aglomerasi kampung-kampung di pesisir pantai sekeliling Fort Rotterdam.

Scenes of vigorous haggling, laughter more than shared cigarettes, plus the unloading of cargoes from nearby islands are classified as the lifeblood of this spot. It’s a raw, authentic knowledge that taps into the essence of Makassar’s seafaring identification.

May this photograph of Pulo Cinta in Gorontalo, by @backpackertampan, remind you that adore continues to be listed here, holding us jointly in these complicated times. Let your dearest types know just how much you like them.

Report this page